Surat Terbuka untuk Soe Hok Gie

Rula
2 min readJul 18, 2023

--

Halo, Gie. Aku menulis ini ketika malam hari. Jadi, selamat malam untukmu. Beberapa minggu yang lalu aku baru saja berkenalan denganmu. Tentunya dengan membaca buku-buku yang berkaitan denganmu. Walaupun aku belum membacanya sampai selesai, tetapi aku harap kamu memperbolehkan aku untuk mengenalmu perlahan-lahan, ya?

Aku belum lama kenal denganmu, Gie. Tapi, kalau boleh aku bilang, aku jatuh cinta pada sosokmu. Kamu yang bahkan tak pernah kutemui. Aku heran, Gie. Kenapa bisa? Aku baru mengenalmu secara perlahan, tetapi kenapa seakan-akan tiap paragraf yang aku baca terus-menerus membawaku kepadamu?

Gie, aku ingin mengenalmu lebih jauh. Aku ingin tahu banyak tentangmu. Aku ingin kita bertukar pikiran, dan ketika itu semua terjadi aku harap aku tidak bingung dengan semua kalimatmu.

Gie, terkadang aku bertanya-tanya bagaimana reaksiku kalau aku mengenalmu secara langsung? Aku penasaran sekali denganmu. Ingin rasanya aku bertanya-tanya apa saja yang kau baca sampai kau bisa menjadi pemikir hebat begini? Aku ingin sekali mengobrol banyak hal denganmu, aku penasaran dengan cara berpikirmu, aku ingin tahu apa yang akan kamu katakan kalau-kalau Indonesia yang sekarang tidak sesuai harapanmu? Aku ingin tahu, Gie.

Aku juga ingin pergi ke puncak Mahameru. Aku ingin membawakanmu bunga-bunga indah sejumlah umurmu sewaktu di atas sana. Aku ingin setidaknya sampai di atas Semeru ketika hari ulang tahunmu, sehingga aku bisa menyanyikan lagu ulang tahun untukmu yang tak pernah sempat kau dengar dari teman-temanmu waktu itu.

Gie, aku akan berusaha. Aku akan berusaha untuk membuat negeri ini menjadi lebih baik. Doakan aku dari atas sana, ya? Doakan aku supaya aku bisa tetap mengingat tujuanku.

Lain kali mungkin kita akan bertemu. Mungkin saja aku akan menemuimu di Lembah Mandalawangi, Gie.

Aku menyayangimu Gie, dan aku selalu cinta padamu, Gie.

Soe Hok Gie

--

--

Rula

suka nulis dan sedang belajar untuk menulis dengan baik.